Sosiologi--Mobilitas Sosial

Sabtu, 18 Oktober 2014

Sosiologi--Mobilitas Sosial


MOBILITAS SOSIAL

A.  Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
a.    Perubahan kondisi sosial
Perubahan kondisi sosial dapat disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal. Penemuan-penemuan baru di bidang teknologi sebagai salah satu faktor internal dapat membantu memudahkan berbagai aktivitas manusia, sehingga secara langsung maupun tidak langsung dapat menudukung upaya melakukan mobilitas. Fdaktor eksternal misalnya peperangan dengan negara lain dapat menghambat mobilitas sosial kecuali dengan saluran angkatan bersenjata.
b.    Ekspansi teritorial dan gerak populasi
Salah satu contoh ekspansi teritorial adalah perkembangan kota yang berdampak positif pada perekonomian masyarakat sehingga mendukung mobilitas sosial.
Contoh dari gerak populasi adalah transmigrasi dan urbanisasi. Transmigrasi memiliki peluang besar untuk memungkinkan individu memperbaiki taraf hidupnya dan melakukan mobilitas sosial. Akan tetapi jika urbanisasi tidak disertai dengan keterampilan yang memadai maka kehidupan akan semakin sulit dan menghambat mobilitas sosial.

c.    Komunikasi yang bebas
Pendidikan dan komunikasi yang bebas serta efektif akan memudarkan semua batas garis dari strata sosial sehingga memisu mobilitas sosial.

d.    Pembagian kerja
Apabila tingkat pembagian kerja tinggi dan sangat dispesialisasikan, maka mobilitas sosial akan menjadi lemah dan menyulitkan orang bergerak dari satu strata yang lain karena spesialisasi pekerjaan menuntut keterampilan khusus.
e.    Tingkat fertilitas (kelahiran) yang berbeda
Masyarakat dengan kelas sosial yang lebih tinggi memiliki tingkat fertilitas rendah sehingga cederung membatasi tingkat reproduksi. Sedangkan masyarakat dengan kelas sosial rendah memiliki tingkat fertilitas tinggi sehingga mempunyai kesempatan untuk bereproduksi dan memperbaiki kualitas keturunan. Dalam situasi tersebut mobilita sosial dapat terjadi.  
f.     Kemudahan dalam akses pendidikan 
Jika pendidikan yang berkualitas mudah didapat, tentu mempermudah orang untuk melakukan mobilitas sosial.

B.  Faktor Penghambat Mobilitas Sosial
a.    Diskriminasi rasial
Diskriminasi rasial membedakan kesempatan seseorang untuk masuk pada lapisan atas atau turun pada lapisan bawah berdasarkan kriteria ciri biologis. 
b.    Perbedaan agama
Agama membentuk kasta juga dapat membatasi perpindahan status seseorang secara vertikal.
c.    Diskriminasi kelas
Diskriminasi kelas muncul berdasarkan perbedaan kelas sosial secara vertikal antara kaum pemilik modal dan kaum buruh. Kaum buruh memiliki kesulitan untuk masuk pada lapisan atas karena adanya keterasingan/alienasi di berbagai bidang.
d.    Kemiskinan
Kemiskinan membatasi ruang gerak seseorang untuk memperoleh kehidupan yang lebih layak sehingga membatasi mobilita sosial.

e.    Jenis kelamin
Perbedaan jenis kelamin masih mempengaruhi berlangsungnya mobilitas vertikal. Pada satu sisi norma patriarki memudahkan laki-laki untuk melakukan mobilitas, sebaliknya bagi perempuan memberikan hambatan.
Menurut Horton dan Hunt ada dua faktor yang mempengaruhi tingkat mobilita sosial pada masyarakat modern yaitu :
a.    Faktor struktural, merupakan jumlah relatif dari kedudukan tinggi yang bisa dan harus diisi serta kemudahan untuk memperolehnya.
b.    Faktor individu yang mengacu pada kualitas individu, baik ditinjau dari segi pendidikan, keterampilan, penampilan fisik, bahkan faktor kemujuran yang nantinya akan menentukan keberhasilan mencapai suatu kedudukan.   
C. Jenis-jenis Mobilitas Sosial
1. Jenis-jenis mobilitas sosisal berdasarkan tipenya
a. Mobilitas Horizontal
                mobilitas horizontal adalah peralihan individu, kelompok, atau objek-objek social dalam lapisan social yang sama. Dalam perubahan ini hanya bersifat perpindahan, yaitu dari suatu kelompok social menuju kelompok social lainnya yang sederajat. Perubahan yang dialami tersebut memiliki dampak positif, yaitu dapat memberikan penyegaran karena mendapat pengetahuan dan pengalaman baru. Sehingga pengalaman yang dimiliki dari bidang sebelumnya dapat menjadi modal dalam melakukan perannya yang baru. Contoh mobilitas social horizontal menyangkut peralihan individu, kelompok, dan objek-objek social antara lain sebagai berikut:
1.     David berpindah kewarganegaraan dari warga Negara Indonesia menjadi warga Negara Amerika serikat.
2.    Romi memutuskan pindah bekerja ke perusahaan lain dengan harapan akan memperoleh gaji yang lebih tinggi. Namun, ternyata gaji yang ia peroleh sama saja dengan yang dahulu.
b. Mobilitas vertikal
                   mobilitas vertical adalah perpindahan individu atau kelompok dari suatu kedudukan social tertentu ke kedudukan lainnya yang tidak sederajat. Jadi, pergerakannya bersifat vertical yaitu dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah. Tedapat dua jenis mobilitas vertical berdasar arahnya. Yaitu sebagai berikut :
1.     Mobilitas vertical naik
Mobilitas vertical naik adalah mobilitas yang terjadi karena adanya peningkatan status atau kedudukan seseorang. Terdapat dua bentuk utama menurut Michael S. Bassis yaitu sebagai berikut:
a)    Masuknya individu yang kedudukannya lebih rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi. Misalnya, dukuh yang terpilih menjadi kepala desa dalam suatu pemilihan rakyat.
b)   Pembentukan kelompok baru yang ditempatkan ke derajat yang lebih tinggi dari kedudukan indiidu pembentuk kelompok tsb. Misalnya, pengangkatan seseorang menjadi direktur utama sebuah perusahaan melalui rapat umum pemegang saham.
2.    Mobilitas vertical turun
Mobilitas vertical turun adalah mobilitas yang terjadi karena adanya penurunan status atau kedudukan seseorang. Terdapat dua bentuk utama menurut Michael S. Bassis yaitu sebagai berikut;
a)    Turunnya individu yang kedudukannya lebih tinggi ke dalam kedudukan yang lebih rendah. Misalnya, seorang manajer diberhrntikan dari jabatannya menjadi staff biasa.
b)   Turunnya derajat kelompok individu yang berupa disintregasi kelompok dalam kesatuan. Misalnya, penurunan penghargaan warga masyarakat terhadap bangsawan seiring dengan moderenisasi yang berkembang di masyarakat.
c. Mobilitas lateral
                mobilitas lateral adlah perpindahan individu atau kelompok dari unit wilayang satu ke unit wilayah lain. Mobilitas lateral disebut juga mobilitas geografi. Terdapat dua  jenis mobilitas lateral yaitu sebagai berikut.
a)    Mobiitas permanen yaitu mobilitas yang dilakukan individu atau kelompok dengan maksud berpindah secara permanen atau menetap.
b)   Mobilitas tidak permanen yaitu mobilitas yang dilakukan individu atau kelompok dengan maksud berpindag secara tidak permanen.
Contoh mobilitas lateral:
a)    Sebuah desa yang penduduknya ditransmigrasikan kedaerah lain karena desa tersebut sering dilanda bencana alam.
b)   Seorang petani dari desa yang berpindah ke kota dengan mengadu nasib menjadi sopir angkutan umum.

d. Mobilitas structural
                Mobilitas structural adalah mobilitas yang disebabkan oleh inovasi teknologi,urbanisasi, pertumbuhan ekonomi, peperangan, dan kejadian kejadian lainnya yang mengubah struktur dan jenis-jenis kelompok dalam masyarakat. Mobilitas structural cenderung mengarah pada mobilitas vertical yang dapat mengarah pada mobilitas ke atas dan dapat juga mengarah pada mobilitas kebawah.

2. Jenis- jenis Mobilitas Sosial berdasarkan Ruang Lingkupnya
Ruang lingkup mobilitas social dapat digambarkan melalui tiga cara yaitu sebagai berikut.
a.    Jarak jauh, suatu pergerakan dari dua arah atau lebih kelompok pekerjaan yang telah diklasifikasi.
b.    Jarak dekat, suatu pergerakan dari satu kelompok pekerja saja.
c.    Rekruitmen sendiri, suatu situasi ketika anak-anak berada dalam kelompok pekerjaan yang sama dengan orang tua mereka.
Adapun jenis-jenis mobilitas social berdasarkan ruang lingkupnya adalah sebagai berikut.
a.    Mobilitas intragenerasi
Mobilitas intragenerasi merujuk pada mobilitas social yang dialami seseorang dalam masa hidupnya. Mobilitas dalam type ini terdapat dua bentuk yaitu sebagai berikut.
·         Mobilitas intragenerasi keatas, misalnya seorang prajurit menerima kenaikan pangkat karna prestasinya yang geilang.
·         Mobilitas intragenerasi kebawah, misalnya seorang menejer diturunkan jabatannya menjadi pegawai biasa.
b.    Mobilitas antargenerasi
Mobilitas antargenerasi merupakan perbedaan status yang dicapai individu dari status orangtuanya. Mobilitas dalam type ini terdapat dua bentuk yaitu sebagai berikut.
·         Mobilitas antargenerasi keatas. Misalnya seorang anak berhasil menjadi wirausahawan sukses padahal orangtuanya dahulu hanya pedagang asongan.





ayah pedagang asongan                                     ibu pedadang asongan
                    
 


                                                  anak wirausahawan



·         Mobilitas antargenerasi kebawah. Misalnya seorang anak terpaksa harus kehilangan segalanya dan menjadi pengamen, karena gagal mengelola harta peninggalan orangtuanya yang dulu pengusaha sukses dan kaya raya.

 Ayah pengusaha                                         ibu pengusaha



                                                                   Anak pengamen
                                                         






0 komentar :

Posting Komentar