Geografi--Bentang Alam hasil Citra Penginderaan Jauh

Minggu, 21 Februari 2016

Geografi--Bentang Alam hasil Citra Penginderaan Jauh


BENTANG ALAM HASIL CITRA PENGINDERAAN JAUH

MACAM-MACAM DAN CIRI-CIRI BENTANG ALAM HASIL CITRA PENGINDERAAN JAUH
A.    Sungai
1)      Pada foto udara hitam putih, warna permukaan air seragam. Air yang jernih pada foto udara berwarna gelap dan air yang keruh pada foto udara berwarna cerah. Pada foto udara yang menggunakan inframerah, warna pancaran terlihat gelap.


2)      Arah sungai dikenal dengan
a)      Lebar sungai, yaitu makin lebar ke arah muara
b)      Tempat-tempat pertemuan yang umunya menyusut, lancip ke arah aliran sungai
c)      Pemindahan meander, di samping perpindahan ke bawah arah aliran sungai
d)     Beda tinggi, yaitu makin rendah ke arah muara
e)      Bentuk gosong sungai (river bar) yang runcing dan melebar ke arah aliran

B.     Mata Air
1)      Mata air besar umumnya
a)      Menjadi awal dari sungai
b)      Memperlihatkan volume air yang berbeda pada suatu sungai
c)      Jatuh pada tebing sebagai air terjun yang pada foto udara tampak dengan rona berwarna putih
2)      Mata air kecil pada umumnya merupakan
a)      Awal suatu sungai kecil
b)      Jalur pada tanah rawa
c)      Daerah dengan rona lebih gelap oleh kelompok tumbuhan yang lebih subur
d)     Titik pusat dari jalan setapak yang radial pada daerah yang sulit air

C.     Dataran Banjir
1)      Permukaanya  rata dan letaknya lebih rendah dari sekitarnya. Kalu terjadi ketidakrataan biasanya disebabkan oleh adanya danau tapak kuda, point bar, bekas saluran, dan sebagainya
2)      Tampak sungainya, meskipun kadang-kadang jauh (bagian terlebar dari daratan banjir di sungai missisippi mencapai lebar 125 mil dari sungainya)
3)      Rona seragam atau tidak seragam
4)      Pada umunya digunakan untuk tanaman petanian

D.    Tanggul sungai
1)       Memilliki bentuk memanjang dan terletak pada dua tepi sungai
2)      Lebih tinggi dari air sungai ataupun daratan di sebelahnya
3)      Lebar teratur bagi tanggul buatan dan tidak teratur bagi tanggul alam

E.     Talus deposit
1)      Lereng terjal (20o-12o) dengan bagian atas relatif curam
2)      Tidak ada aliran permukaan
3)      Rona kelabu putih

F.      KERUCUT ALUVIAL
1.      Lereng agak curam(hingga 20derajat)
2.      Menyerupai kipas aluvial, tetapi dengan ukuran lebih kecil

G.    KIPAS ALUVIAL
1)      Memiliki bentuk seperti kipas
2)      Permukaan halus
3)      Lereng antara 10-12derajat dengan bagian atas relatif curam
4)      Rona putih hingga kelabu putih. Di bagian bawah, ronanya lebih gelap oleh vegetasi yang lebih padat.

H.    GUGUS PASIR(BEACH RIDGE)
1)      Memiliki bentuk spesifik, yakni sempit (25 -500 kaki) dan memanjang, lurus atau sedikit melengkung, berupa igir-igir rendah(5-50 kaki) dengan permukaan igir datar
2)      Pada daerah berbukit bentuknya mengikuti garis tinggi
3)      Sejajar satu sama lain dan sejajar pantai
4)      Tidak ada aliran permukaan ataupun erosi yang berati
5)      Biasanya digunakan untuk jalan, jalan kereta api, tempat tinggal, dan sebagainya.

I.       SANDSTONE DAN KONGLOMERAT
1)      Topografinya menonjol karena daya tahan yang besar terhadap pelapukan dan erosi
2)      Banyak retakan
3)      Kepadatan aliran antara jarang sampai sedang karena
a.       Sifat lolos air yang baik
b.      Daya tahan yang tinggi terhadap pelapukan dan erosi
4)      Pola aliran
a.       Dendritik atau subdendritik pada lapisan masif, horizontal atau sedikit miring
b.      Trellis atau kombinasi trellis dan dendritik pada lapisan miring yang berselang seling dengan lapisan yang kurang resisten

5)      Rona
a.       Kelabu putih hingga kelabu karena kandungan kuarsa yang banyak
b.      Kelabu gelap hingga gelap untuk batuan yang berwarna merah (sangat jarang terdapat)

J.       SHALE
1)      Topografi berupa bukit-bukit rendah yang membulat karena shale peka terhadap pelapukan, erosi, dan masswasting, serta sifat lolos airnya kurang baik
2)      Kepadatan aliran permukaan sedang sampai tinggi
3)      Tanah yang terbentuk dari shale hanya ditanam secara selektif karena sifat lolos airnya yang kurang baik
4)      Pola aliran dendritik pada shale homogen

K.    HUTAN BAKAU
1.      Memiliki rona yang hitam sekali karena daya pantul yang sangat rendah
2.      Tinggi pohon beragam, yakni antara 7–13 meter
3.      Tumbuh pada pantai yang becek atau tepi sungai hingga batas air payau

L.     HUTAN RAWA
1.      Memiliki tinggi pohon yang berbeda-beda hingga 50 meter sehingga rona dan teksturnya tidak seragam
2.      Kearah dibatasi oleh hutan bakau dan kearah pedalaman dibatasi oleh hutan rimba
3.      Tampak air atau perairan didekatnya

M.   RUMPUT RAWA
1.      Teksturnya menyerupai tanaman debu yakni bertekstur bledu
2.      Rona kelabu seragam
3.      Pada umumnya terbatas pada tepi sungai

N.    NIPAH
1.      Meskipun termasuk palma, daunnya tidak jelas membentuk roset ( bintang ), tidak seperti pohon kelapa
2.      Rona cerah dan seragam ( tinggi seragam kurang lebih tiga meter )
3.      Tumbuh berdekatan satu sama lain ditepi sungai atau pantai dengan akarnya masuk kedalam air payau

O.    SAGU
1.      Daun sagu membentuk roset (bintang) yang jelas
2.      Rona gelap
3.      Tumbuh dalam kelompok dengan tinggi yang berrbeda-beda (3-17 meter)
4.      Tangkai bunga yang memantulkan sinar putih dari tajuk bunga merupakan salah satu tanda pengenal untuk membedakannya dari palma lain

P.      NIBUNG
1.      Tajuk daunnya jelas bebenruk roset (bintang)
2.      Rona terang
3.      Tidak tumbuh dalam kelompok melainkan dalam satu specimen didaerah peralihan hutan rawa ke rimba raya

MACAM-MACAM DAN CIRI-CIRI BENTANG BUDAYA HASIL CITRA PENGINDERAAN JAUH
A.    Jalan raya dan jalan kereta api
·         Jalan raya dan jalan kereta api memiliki bentuk memanjang, lebarnya seragam dan relative lurus.
·         Tekstur halus serta rona yang kontras dengan daerah sekitar dan pada umumnya cerah.
·         Simpang jalan umumnya tegak lurus atau mendekati tegak lurus,

B.     Terowongan dan jembatan
·         Pada terowongan Nampak seperti jalan atau jalan kereta api yang tiba-tiba hilang pada satu titik dan timbul lagi pada titik lain.
·         Pada jembatan Nampak adanya sungai atau saluran irigasi yang menyilang jalan, terdapat bayangan karena perbedaan tinggi antara jembatan dengan sungai.

C.     Rel kereta api
·         Menyerupai jalan, tetapi percabangannya runcing.
·         Belokan atau tikungan melengkung,
·         Kadang - kadang tampak gerbong kereta api
·         Pada topografi yang kasar rel kereta tampak melengkung untuk menghindari tanjakan tajam

D.    Stasiun kereta api, terminal bus, dan Bandar udara.
·         Pada stasiun kereta api terdapat bangunan rumah yang terpisah dari sekitarnya, Nampak cabang rel kereta api dan gerbong kereta api. Pada stasiun besar Nampak rel yang hilang pada satu sisi rumah dan timbul kembali pada sisi yang lain.
·         Pada terminal bus nampak kawasan yang datar, teratur, dan luas, terdapat bangunan besar dengan deretan bus yang berjajar ke arah samping dan jaraknya rapat.
·         Pada Bandar udara nampak panjang dengan ukuran teratur, dengan rona cerah dan tekstur yang halus.

E.     Bandar Udara
·         Lapangan udara dan daratan dengan tekstur halus.
·         Tampak landasan yang lurus dan lebar dengan pola teratur,
·         Ada gedung terminal dan ada tempat parkir pesawat,
·         Kadang-kadang tampak pesawat terbangnya

F.      Lapangan sepak bola,
·         berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran dan dimensi yang jelas dan teratur,
·         rona cerah oleh rumput dan tekstur yang halus.

G.    Rumah permukiman
·         Rumah mukim berbentuk empat persegi panjang, terdapat bayangan di tengah-tengah bagian atapnya, terletak di dekat jalan dan ukuran rumah relative kecil
·         Gedung sekolah bentuknya seperti I, L atau U dengan halaman yang teratur dan bersih serta luas.
·         Rumah sakit merupakan bangunan seragam, besar dan memanjang, pola teratur dengan deretan bangunan yang terpisah satu sama lain yang dihubungkan oleh bangunan penghubung. Memiliki halaman yang luas untuk parker dan letaknya di tepi jalan.
·         Pabrik/industri memiliki gedung dengan ukuran besar dan pada umumnya memanjang, beberapa gedung sering bergabung dengan jarak yang dekat (rapat). Terletak di pinggir jalan , terdapat tempat bongkar muat barang, kadang-kadang nampak tangki air/bahan bakar, cerobong asap dan sebagainya.
·         Pasar memiliki bentuk dan ukuran gedung yang teratur dan seragam. Pola teratur dengan jarak rapat, terletak di tepi jalan besar dan nampak konsentrasi kendaraan bermotor dan tidak bermotor.

H.    Tanah pertanian dan perkebunan
·         Sawah berupa petak-petak persegi panjang pada daerah datar, pada daerah miring bentuk petak mengikuti garis tinggi. Sering nampak saluran irigasi. Jika pada sawah tersebut terdapat tanaman padi, memiliki tekstur yang halus dengan rona gelap pada usia tua. Jika ditanami tebu, tekstur lebih kasar dari padi dan tampak jalur lariknya. Tekstur dan rona nampak seragam pada kawasan yang luas.
·         Perkebunan karet memiliki jalur lurus dengan tinggi pohon seragam, jarak tanaman dalam jalur teratur demikian juga jarak antar jalur. Tekstur mirip beledu dengan rona yang gelap.
·         Perkebunan kopi tampak sebagai deretan lurus titik-titik hitam dan latar belakang cerah. Pohon pelindung lebih tinggi dan lebih jarang.
·         Perkebunan kelapa memiliki pola yang teratur dengan rona yang cerah dan terdapat pada daerah yang mudah meresap air dengan curah hujan yang cukup banyak. Tajuk pohon berbentuk bintang.
·         Perkebunan kelapa sawit memiliki tajuk yang rapat dan berbentuk bintang, teksturnya lebih halus dari tanaman kelapa.

0 komentar :

Posting Komentar