Bahasa Indonesia--Puisi Kontemporer

Sabtu, 06 Juni 2015

Bahasa Indonesia--Puisi Kontemporer




Karya sastra kontemporer berkembang dalam bentuk prosa, drama, dan puisi. Karya sastra kontemporer adalah karya sastra yang inkonvensional atau menyimpang dari pola karya sastra pada umumnya. Puisi kontemporer berarti puisi yang dibuat dan diterbitkan pada awal tahun tujuh puluhan hingga sekarang. Bentuk puisi kontemporer menyimpang dari puisi-puisi pada umumnya dan tentunya cara memahani maknanya pun berbeda.


Puisi kontemporer mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
·         Tipografi unik,
·         Penulisan kata, baris, dan bait menyimpang dari penulisan puisi pada umumnya,
·         Terjadi kemaetan bunyi, bahkan hampir tidak dapat dibaca karena kadang-kadang hanya berupa beberapa tanda baca yang disejajarkan,
·         Menggunakan idiom-idiom yang inkonvesional,
·         Memerhatikan kemerduan bunyi,
·         Banayak pengulangan kata, frasa, atau kelompok kata,
·         pada umumnya bertemakan kritikan
·         maknanya sangat sulit ditangkap
·         Kadang-kadang mencampuradukkan kata atau kalimat bahasa indonesia dengan kata atau kalimat bahasa asing atau bahasa daerah.

Puisi Konteporer Dibagi 3 Bagian Yaitu :

1.      Puisi mantra adalah puisi yang mengambil sifat-sifat mantra. Sutardji Calzoum Bachri adalah orang yang pertama memperkenalkan puisi mantra dalam puisi kontemporer.
Ciri-ciri mantra adalah:
·         Mantra bukanlah sesuatu yang dihadirkan untuk dipahami melainkan sesuatu yang disajikan untuk menimbulkan akibat tertentu
·         Mantra berfungsi sebagai penghubung manusia dengan dunia misteri
·         Mantra mengutamakan efek atau akibat berupa kemanjuran dan kemanjuran itu terletak pada perintah.

Contoh:

     Shang Hai
     
     ping di atas pong
     pong di atas ping
     ping ping bilang pong
     pong pong bilang ping
     mau pong? bilang ping
     mau mau bilang pong
     mau ping? bilang pong
     mau mau bilang ping
     ya pong ya ping
     ya ping ya pong
     tak ya pong tak ya ping
     ya tak ping ya tak pong
     sembilu jarak
     Mu merancap nyaring
(Sutardji Calzoum Bachri dalam O Amuk Kapak, 1981)

2.      Puisi mbeling adalah bentuk puisi yang tidak mengikuti aturan. Aturan puisi yang dimaksud ialah ketentuan-ketentuan yang umum berlaku dalam puisi. Puisi ini muncul pertama kali dalam majalah Aktuil yang menyediakan lembar khusus untuk menampung sajak, dan oleh pengasuhnya yaitu Remy Silado, lembar tersebut diberi nama "Puisi Mbeling". Kata-kata dalam puisi mbeling tidak perlu dipilih-pilih lagi. Dasar puisi mbeling adalah main-main.
Ciri-ciri puisi mbeling adalah:
·         Mengutamakan unsur kelakar; 
·         Pengarang memanfaatkan semua unsur puisi berupa bunyi, rima, irama, pilihan kata dan tipografi untuk mencapai efek kelakar tanpa ada maksud lain yang disembunyikan (tersirat).

Contoh:
     Sajak Sikat Gigi
     Seseorang lupa menggosok giginya sebelum tidur
     Di dalam tidur ia bermimpi
     Ada sikat gigi menggosok-gosok mulutnya supaya terbuka
     Ketika ia bangun pagi hari
     Sikat giginya tinggal sepotong
     Sepotong yang hilang itu agaknya
     Tersesat di dalam mimpinya dan tak bisa kembali
     Dan ia berpendapat bahwa, 
     kejadian itu terlalu berlebih-lebihan
(Yudhistira Ardi Nugraha dalam Sajak Sikat Gigi, 1974)

3.      Puisi konkret adalah puisi yang disusun dengan mengutamakan bentuk grafis berupa tata wajah hingga menyerupai gambar tertentu. Puisi seperti ini tidak sepenuhnya menggunakan bahasa sebagai media. Di dalam puisi konkret pada umumnya terdapat lambang-lambang yang diwujudkan dengan benda dan/atau gambar-gambar sebagai ungkapan ekspresi penyairnya.

Contoh:
a.      
     Doktorandus Tikus I
     selusin toga
     me
     nga
     nga
     seratus tikus berkampus
     diatasnya
     dosen dijerat
     profesor diracun
     kucing
     kawin
     dan bunting
     dengan predikat
     sangat memuaskan
(F.Rahardi dalam Soempah WTS, 1983)

b.       

2 komentar :

  1. Tema dan makna dari puisi anda yang bentuk tipografi bintang itu apa ya? Yang AKU, KAMU, KITA.
    Mohon dijawab, sebelumnya terimakasih.

    BalasHapus
  2. Ini puisi minim kata atau tipografi

    BalasHapus